Skip to content

Menu

  • Home
  • Beauty
  • Celebrities
  • Fashion
  • Food & Recipes
  • Health & Fitness
  • Home & Decor
  • Movies
  • Travel
  • Contact

Arsip

  • Desember 2025
  • November 2025
  • Oktober 2025

Calendar

Desember 2025
M S S R K J S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Nov    

Kategori

  • Beauty
  • Celebrities
  • Fashion
  • Food & Recipes
  • Health & Fitness
  • Home & Decor
  • Movies
  • Travel

Copyright antiquesatthelaurel 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress

antiquesatthelaurel
  • Home
  • Beauty
  • Celebrities
  • Fashion
  • Food & Recipes
  • Health & Fitness
  • Home & Decor
  • Movies
  • Travel
  • Contact
You are here :
  • Home
  • Travel
  • Sanggraloka Ubud: Filosofi Resort Berkelanjutan Ala I Wayan Lanus
Sanggraloka Ubud: Filosofi Resort Berkelanjutan Ala I Wayan Lanus
Written by Philip HendersonDesember 20, 2025

Sanggraloka Ubud: Filosofi Resort Berkelanjutan Ala I Wayan Lanus

Travel Article
0 0
Read Time:2 Minute, 36 Second

Di tengah hiruk pikuk pesona Bali, ada sebuah tempat yang menawarkan ketenangan sejati: Sanggraloka Ubud. Namun, lebih dari sekadar penginapan, ia adalah cerminan visi seorang pria, I Wayan Lanus. Sosok yang akrab disapa Mangku ini tak hanya membangun sebuah resort, tapi juga sebuah resort berkelanjutan yang memegang teguh filosofi hidup di Pulau Dewata. Penasaran bagaimana ceritanya?

I Wayan Lanus: Dari Bali, untuk Bali

Mangku, nama akrab I Wayan Lanus, adalah putra asli Bali. Ia lahir dan besar di tengah desa yang kental dengan adat istiadat dan alam yang asri. Sejak kecil, ia sudah terbiasa dengan ritme gotong royong, upacara adat, dan hubungan erat antara manusia dengan lingkungannya. Dari sanalah ia belajar satu hal penting: hidup itu bukan cuma tentang mengambil, tapi juga merawat.

Pengalaman ini membentuk cara pandangnya. “Sejak kecil, saya terbiasa melihat bagaimana nilai gotong royong, keseimbangan dengan alam, serta rasa hormat terhadap tradisi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Baginya, kemandirian dan tanggung jawab adalah hasil dari proses, bukan instan.

Sebelum terjun ke dunia resort, Mangku juga pernah menjadi pengusaha. Tapi, bukan cuma soal untung-rugi. “Bukan semata berdagang, melainkan membangun kepercayaan dan menjaga hubungan. Nilai sederhana itu yang menempel kuat dan membentuk cara pandang saya dalam berbisnis hingga kini,” tambahnya. Jelas kan, pondasi bisnisnya kuat banget!

Mengapa Sanggraloka Ubud Bukan Sekadar Resort Biasa?

Lalu, bagaimana Sanggraloka Ubud lahir? Rupanya, Mangku terlibat sejak awal bukan karena ambisi membangun resort mewah. Ia gelisah melihat pembangunan di Bali yang seringkali melupakan akar budaya dan keseimbangan alam. Baginya, properti itu mestinya merawat ruang, bukan sekadar mengisinya. Inilah yang melahirkan konsep ‘sanctuary’ di Sanggraloka Ubud.

Prinsip inti di baliknya adalah Tri Hita Karana: harmoni dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. “Tri Hita Karana menjadi penunjuk arah dalam setiap keputusan, dari desain bangunan hingga ritme aktivitas harian,” jelas Mangku. Jadi, bukan cuma sekadar slogan, tapi benar-benar dijalankan.

Mangku percaya, keindahan Bali itu bukan hanya lanskap. Ada energi, ketenangan, dan makna tak kasatmata yang bisa dirasakan. Itulah kenapa Sanggraloka Ubud dirancang sebagai ruang hening yang tulus menghormati nilai magis Bali, jauh dari kesan artifisial. Mau cari tempat yang benar-benar otentik?

Sebagai putra asli Bali, Mangku tak hanya ingin tempat ini indah, tapi juga bermanfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Ini dia beberapa caranya:

  • Keterlibatan warga lokal dalam operasional resort.
  • Kemitraan dengan petani dan perajin lokal.
  • Praktik keberlanjutan yang menjaga tanah dan air.

Baginya, bisnis yang menghormati budaya dan alam punya peluang lebih besar untuk bertahan. Nilai ekonomi dan nilai kehidupan tidak perlu saling meniadakan, justru bisa tumbuh berdampingan. Konsep ini menunjukkan betapa pentingnya prinsip bisnis berkelanjutan, ya kan?

I Wayan Lanus: Sosok di Balik Filosofi Hidup “Grounding”

Di luar perannya sebagai pengelola resort, Mangku menjalani hari-hari yang sangat sederhana. Berjalan di alam, merawat kebun, mengikuti upacara, atau sekadar menikmati keheningan, itu semua adalah ruang refleksi yang menjaga keseimbangan batinnya. Ia tak memisahkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi.

Di tengah gempuran pembangunan, I Wayan Lanus memilih untuk tetap ‘grounding’, membumi. Melalui Sanggraloka Ubud, ia seolah mengingatkan kita bahwa keindahan Pulau Dewata ini bukan cuma tempat untuk dibangun, tapi ruang hidup yang wajib kita hormati dan jaga bersama. Benar-benar sebuah penginapan berkonsep unik yang inspiratif!

Share

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

About Post Author

Philip Henderson

asepnurohmanveo3@gmail.com
Happy
Happy
0 0 %
Sad
Sad
0 0 %
Excited
Excited
0 0 %
Sleepy
Sleepy
0 0 %
Angry
Angry
0 0 %
Surprise
Surprise
0 0 %

You may also like

Kisah Ajaib Masjid Aceh Tamiang: Kokoh Melawan Banjir & Selamatkan Warga

Kisah Ajaib Masjid Aceh Tamiang: Kokoh Melawan Banjir & Selamatkan Warga

Desember 20, 2025
Pameran Pipilaka Calling Sarinah: Ajak Keluarga Peduli Lingkungan!

Pameran Pipilaka Calling Sarinah: Ajak Keluarga Peduli Lingkungan!

Desember 20, 2025
Rekomendasi Liburan Akhir Pekan: Seru di Bazar Fashion GlamLocal!

Rekomendasi Liburan Akhir Pekan: Seru di Bazar Fashion GlamLocal!

Desember 19, 2025
Tags: I Wayan Lanus, Resort Berkelanjutan, Sanggraloka Ubud, Tri Hita Karana, Ubud Bali, Wisata Bali

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%
(Add your review)

partnersite

https://heylink.me/SAKURA188OFFICIAL/

https://www.retconomynow.com/

https://jsdvbjdh.site/

https://hokisakura118.com/

https://ratusawerlojin.com/

https://gumushanehbr.com/

https://heylink.me/officialsakura118vip/

https://heylink.me/vipskr118/

https://wahanabrmain.site/

Copyright antiquesatthelaurel 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress