
Tren Modest Fashion 2026: Era Baru Warna Berani dan Siluet Ekspresif
Antiquesatthelaurel.com – 22 Oktober 2025 – Lanskap busana santun atau modest fashion di Indonesia bersiap untuk menyambut sebuah era baru yang lebih berani dan ekspresif. Faktanya, tren modest fashion 2026 diprediksi akan meninggalkan dominasi warna-warna pastel yang lembut. Sebaliknya, para desainer akan lebih banyak bermain dengan warna-warna kuat (bold) dan siluet yang lebih dinamis. Prediksi ini disampaikan langsung oleh salah satu ikon modest fashion Indonesia, Ria Miranda, dalam perhelatan Fashion Soiree di Jakarta. Oleh karena itu, ini adalah sinyal kuat bahwa para pencinta mode akan diajak untuk tampil lebih percaya diri.
Selamat Tinggal Pastel: Kebangkitan Warna-warna Berani (Bold)
BACA JUGA : Fashion on Pedestrian Banyuwangi: Panggung Talenta Cilik Lestarikan Batik Lokal
Selama bertahun-tahun, modest fashion seringkali identik dengan palet warna yang aman dan lembut, seperti krem, merah muda pucat, atau biru langit. Namun, menurut Ria Miranda, pergeseran selera kini sedang terjadi. Para pemakai busana santun kini semakin percaya diri untuk mengekspresikan diri mereka melalui warna yang lebih mencolok.
“Tahun depan itu warna-warna yang lebih bold (berani) akan banyak muncul,” ujar Ria. Menurutnya, perjalanan modest fashion kini bergerak ke arah yang lebih matang. Para penggunanya tidak lagi hanya mencari busana yang “aman”, tetapi juga yang mampu merepresentasikan karakter mereka yang kuat, tanpa harus meninggalkan esensi kesantunan dan sisi feminin yang menjadi ciri khasnya. Dengan demikian, kita bisa berharap untuk melihat lebih banyak warna seperti merah marun, biru elektrik, atau hijau zamrud di koleksi-koleksi mendatang.
Eksplorasi Warna Hitam: Mendobrak Stigma dalam Tren Modest Fashion 2026
BACA JUGA : Dominasi Bintang Asia di EMV Fashion Week SS26: Siapa Juaranya?
Salah satu bukti paling nyata dari pergeseran ini adalah keberanian Ria Miranda untuk mengeksplorasi warna hitam. Dalam koleksi terbarunya yang bertajuk “Juxtaposed”, ia secara signifikan memasukkan elemen hitam. Padahal, warna ini dulunya sangat ia hindari. “Warna hitam adalah warna yang dulu tuh no (enggak) banget gitu,” katanya. “Cuma di dua tahun belakangan aku coba eksplorasi dengan warna hitam.”
Langkah ini sangat signifikan. Di masa lalu, banyak desainer modest fashion menghindari warna hitam karena dianggap terlalu suram atau kaku. Akan tetapi, Ria Miranda kini menafsirkannya kembali. Ia menunjukkan bahwa dengan padu padan material dan siluet yang tepat, warna hitam justru bisa terlihat sangat elegan, modern, dan berkelas. Oleh karena itu, penggunaan warna hitam dalam tren modest fashion 2026 bukanlah lagi sebuah tabu, melainkan sebuah simbol kedewasaan dan keberanian dalam berekspresi.
Nostalgia Modern: Kembalinya Siluet Balon yang Ikonik
BACA JUGA : 5 Elemen Style Jasmine Tookes yang Mendefinisikan Ulang Keanggunan di VSFS 2025
Selain dari sisi warna, Ria juga memprediksi kembalinya siluet-siluet yang lebih bervolume dan ekspresif. Secara spesifik, ia menyoroti kembalinya siluet balon (balloon shape). Siluet ini pernah menjadi ciri khasnya di awal karier pada tahun 2010-an. “Balon itu tuh siluet RiaMiranda di tahun 2010. Dulu ada harem pants, baloon top gitu,” ujarnya.
Namun, kembalinya siluet ini bukanlah sebuah pengulangan. Justru, Ria dan timnya mengeksplorasi kembali pola-pola tersebut dengan sentuhan yang lebih modern. Mungkin, melalui penggunaan material yang lebih ringan atau potongan yang lebih tegas. Menurutnya, gaya tersebut kini terasa lebih muda (young) dan kontemporer. Hal ini juga mencerminkan fase baru bagi mereknya yang akan segera memasuki usia 17 tahun.
Fokus pada Keberlanjutan: Material Ramah Lingkungan Jadi Prioritas
BACA JUGA : Galeri Ulos Sianipar Pukau Dunia di Osaka World Expo 2025
Lebih dari itu, tren modest fashion 2026 tidak hanya berbicara soal estetika. Ada sebuah kesadaran yang lebih dalam mengenai dampak industri mode terhadap lingkungan. Ria Miranda mengungkapkan bahwa keberlanjutan (sustainability) kini menjadi pilar penting dalam proses kreatifnya. Faktanya, ia secara sadar memilih material-material yang lebih ramah lingkungan untuk koleksinya.
“Sekitar 50 persen kain yang kita pakai itu kain sustain, ada unsur cotton dan recycle (daur ulang),” katanya. Beberapa bahan seperti Tencel (yang terbuat dari serat kayu), sutra, dan organza menjadi pilihan utama. Alasannya, selain memberikan tampilan yang mewah, bahan-bahan ini juga memiliki potensi untuk didaur ulang. Dengan demikian, konsumen tidak hanya mendapatkan busana yang indah, tetapi juga turut berkontribusi pada gerakan mode yang lebih bertanggung jawab.
Pola Rumit dalam Tampilan Sederhana
BACA JUGA : Ulang Tahun Tukul Arwana: Momen Penuh Haru di Tengah Perjuangan Pulih
Pada akhirnya, Ria juga menyoroti tren dalam penggunaan pola atau motif. Menurutnya, para desainer akan lebih banyak menonjolkan desain dengan pola yang rumit namun tetap terlihat sederhana secara keseluruhan. Artinya, kita mungkin akan melihat detail-detail yang sangat kaya, seperti bordir yang rumit atau cetakan digital yang kompleks. Akan tetapi, pola-pola tersebut akan diaplikasikan pada siluet busana yang bersih dan minimalis. Hasilnya, terciptalah sebuah busana yang menarik perhatian saat dilihat dari dekat, namun tetap terlihat anggun dan tidak berlebihan dari kejauhan. Ini adalah sebuah pendekatan desain yang sangat canggih. Hal ini menunjukkan bahwa tren modest fashion 2026 akan menjadi era baru untuk tampil berani, eksploratif, namun tetap santun dan berkarakter.