
Yuki Kato Bicara Status Lajang: Eksplorasi Diri di Tengah Tuntutan Menikah
Antiquesatthelaurel.com – 19 Oktober 2025 – Seiring dengan rilis serial terbarunya, Still Single, aktris Yuki Kato secara terbuka membagikan pandangan Yuki Kato tentang menikah dan tekanan sosial yang seringkali menyertainya. Di usianya yang telah memasuki kepala tiga, Yuki justru melihat status lajang bukan sebagai sebuah kekurangan. Sebaliknya, ia memandangnya sebagai sebuah kesempatan berharga untuk melakukan eksplorasi diri secara lebih mendalam. Pandangannya yang menyegarkan ini tidak hanya relevan dengan karakter yang ia perankan, tetapi juga menjadi cerminan dari suara banyak perempuan modern saat ini.
Filosofi Yuki Kato: Single Bukan Masalah, Justru Ajang Eksplorasi Diri
Berbicara dalam acara perilisan serial Still Single pada Jumat (17/10), Yuki Kato menguraikan filosofinya tentang kehidupan. Menurutnya, proses belajar tentang diri sendiri tidak pernah berhenti, terlepas dari status pernikahan seseorang. Ia melihat masa lajang sebagai periode emas untuk benar-benar memahami apa yang ia sukai, apa yang tidak ia sukai, serta menggali hobi dan kegemaran baru.
“Kan untuk mengeksplorasi diri sendiri kegemarannya apa, hobinya apa, yang ga suka apa, itu kan akan terus kita pelajari ya sampai bahkan kita tua,” ujar Yuki. Ia percaya bahwa manusia tidak akan pernah berhenti belajar, bukan hanya dalam konteks akademis, tetapi juga dalam konteks pengenalan diri. “Kayaknya manusia tuh ga akan berhenti belajar deh, bukan cuma akademis saja. Tapi belajar tentang diri sendiri juga,” ucapnya. Dengan demikian, ia menolak gagasan bahwa kebahagiaan atau kelengkapan diri seseorang ditentukan oleh status hubungannya.
Menghadapi Tuntutan Menikah: Antara Tak Ambil Pusing dan Kepikiran
Sebagai seorang figur publik di Indonesia, Yuki tentu tidak kebal dari pertanyaan dan stereotip sosial. Pertanyaan “kapan menikah?” yang sering dilontarkan kepada mereka yang telah mencapai usia tertentu juga sesekali menghampirinya. Menanggapi hal ini, Yuki mengakui adanya sebuah dualitas dalam perasaannya.
Di satu sisi, ia mengaku tidak terlalu memusingkan omongan tersebut. Namun, di sisi lain, ia juga tidak memungkiri bahwa tekanan eksternal itu terkadang membuatnya kepikiran. “Omongan umur segini harus udah apa, sebenernya dari aku tuh ga terlalu musingin. Cuma secara ga langsung kepikiran juga,” jelas Yuki dengan jujur. Pengakuannya yang apa adanya ini justru membuatnya semakin relevan. Faktanya, ini adalah perasaan yang dialami oleh banyak orang: berjuang untuk tetap setia pada prinsip pribadi di tengah ekspektasi sosial yang terus-menerus datang.
Keragaman Pilihan Hidup Perempuan Indonesia
Lebih lanjut, Yuki menunjukkan pemahamannya yang luas tentang keragaman kondisi perempuan di Indonesia. Ia menolak untuk menggeneralisasi bahwa semua perempuan memiliki tujuan hidup yang sama. Menurutnya, ada banyak latar belakang yang berbeda. Ada perempuan yang menjadi sandwich generation, yang harus menanggung beban finansial keluarga. Selain itu, ada yang sangat mencintai pekerjaannya dan fokus pada karier. Sementara itu, ada pula yang memang memiliki impian untuk menikah muda.
Yuki menganggap semua pilihan itu tidak ada yang salah. Akan tetapi, ia menekankan bahwa pilihan satu orang tidak bisa dijadikan patokan atau standar bagi kehidupan orang lain. Pandangan Yuki Kato tentang menikah ini sangat inklusif. Ia menghargai setiap jalan hidup yang dipilih oleh seorang perempuan, sebuah pesan yang sangat kuat di tengah masyarakat yang seringkali masih memegang standar tunggal kesuksesan bagi perempuan.
Karakter Maya di ‘Still Single’: Cerminan Unik Pencarian Jodoh
Pandangan Yuki Kato tentang menikah dan eksplorasi diri ini ternyata memiliki benang merah dengan karakter yang ia perankan dalam serial Still Single. Dalam serial bergenre komedi romantis ini, Yuki memerankan karakter bernama Maya. Maya adalah seorang wanita lajang yang tengah berada di bawah tekanan keluarganya untuk segera menemukan pendamping hidup.
Namun, yang membuat karakter Maya unik adalah caranya dalam mencari pasangan. Ia sangat percaya pada zodiak dan ramalan bintang sebagai panduan untuk menemukan tambatan hatinya. Yuki mengaku memiliki kesamaan dengan karakternya dalam hal ini. “Karakter Maya sangatlah unik dengan keyakinannya pada zodiak untuk mencari pasangan hidup,” ujarnya. Keunikan karakter inilah yang membuatnya sangat senang bisa memerankan Maya.
Lebih dari Sekadar Komedi Romantis: Relevansi ‘Still Single’
Pada akhirnya, serial Still Single dan pandangan pribadi Yuki Kato menjadi sebuah paket yang saling melengkapi. Serial ini bukan hanya menyajikan hiburan ringan. Justru, ia juga merefleksikan kecemasan dan realitas yang dihadapi oleh banyak perempuan lajang di Indonesia. Tekanan dari keluarga, ekspektasi sosial, dan perjalanan unik dalam mencari pasangan adalah tema-tema yang sangat relevan.
Kehadiran Yuki Kato sebagai pemeran utama, dengan pandangannya yang kuat tentang pentingnya eksplorasi diri, memberikan kedalaman yang lebih pada narasi serial ini. Dengan demikian, ia tidak hanya berakting. Ia juga menyuarakan sebuah perspektif yang memberdayakan, bahwa menjadi lajang bukanlah sebuah status yang harus diratapi, melainkan sebuah babak kehidupan yang penuh dengan kesempatan untuk bertumbuh.