
Bimbim Slank: Semoga Bencana Sumatera Jadi Bencana Nasional!
Semarang bergemuruh! Konser Slank bertajuk Hey Slank baru saja sukses digelar di Kota Lunpia, menjadi kota ketiga dari sepuluh tur yang direncanakan. Tapi di balik hingar-bingar panggung, ada pesan serius dan mendalam yang disampaikan oleh drummer band legendaris Indonesia, Bimbim. Ia menyerukan agar musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera segera ditetapkan sebagai bencana nasional.
Bimbim Slank Serukan Bencana Nasional untuk Sumatera di Konser Semarang
Malam itu, Stadion Diponegoro menjadi saksi bisu. Di tengah euforia ribuan Slankers yang datang ke konser musik Slank, Bimbim Slank tiba-tiba menghentikan sejenak dentuman drumnya. Dengan nada prihatin, ia mengajak seluruh penonton untuk menundukkan kepala, mendoakan korban bencana di Sumatera.
Kenapa permintaan ini begitu penting? "Semoga cepet-cepet dijadikan (ditetapkan sebagai) bencana nasional! Karena bukan hanya banyak korban tapi juga banyak hutan yang hilang!" tegas Bimbim, yang tak lama lagi akan berulang tahun ke-59 pada 25 Desember 2025. Pernyataan ini bukan sekadar seruan biasa, melainkan cerminan kepedulian yang mendalam terhadap kondisi lingkungan dan kemanusiaan.
Pesan Solidaritas dari Panggung Slank: Doa dan Harapan
Momen Haru di Stadion Diponegoro: Doa Bersama Slankers
Momen itu terasa begitu hening. Dari atas panggung, Bimbim mengawali ajakan doa. Kemudian, Kaka, sang vokalis, melanjutkan dengan seruan, "Sejenak kita berdoa, al fatihah!". Seketika, ribuan Slankers yang awalnya berjingkrak kegirangan, terdiam. Mereka bersatu dalam doa, mengirimkan energi positif untuk saudara-saudari di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh yang dilanda tanah longsor serta banjir.
Lagu "Solidaritas" Menggema untuk Korban Bencana
Setelah doa, panggung menampilkan cuplikan video pilu tentang bencana. Lalu, irama gitar akustik khas Slank mulai mengalun. Ya, lagu "Solidaritas" dari album Slankissme (2005) pun menggema. Para Slankers seolah sudah hafal di luar kepala, mereka bernyanyi bersama, menyuarakan empati. Bait terakhir lagu ini, "Aku menangis lihat hari ini, tapi tersenyum tatap masa depan!", seakan menjadi harapan baru bagi para korban. Bukan rahasia lagi, Slank memang sering membawakan lagu ini di berbagai konser saat ada bencana, sebagai pengingat akan pentingnya rasa kemanusiaan.
Kilas Balik Konser "Hey Slank X HS Berani Kita Beda" di Semarang
Formasi Lengkap dan Repertoar Enerjik
Konser di Semarang ini dibuka dengan lagu energik "I Miss U but I Hate U", langsung bikin penonton lompat-lompat. Disusul kemudian "Gara-Gara Kamu" yang tak kalah membuat suasana pecah. Malam itu, Slank tampil dengan formasi lengkap yang bikin Slankers makin bersemangat:
- Kaka (Vokal)
- Bimbim (Drum)
- Ridho Hafidz (Gitar)
- Abdee Negara (Gitar)
- Ivanka (Bass)
Repertoar yang mereka bawakan berhasil menghapus kerinduan Slankers Semarang, mengingat terakhir kali mereka manggung di sana adalah Mei 2023.
Dari Isu Narkoba hingga Perayaan Ulang Tahun Slank
Tak hanya pesan sosial, Bimbim juga sempat berbagi cerita. Ia mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini banyak pesan langsung (DM) di media sosialnya dari orang-orang yang ingin sembuh dari kecanduan narkoba. "Akhir-akhir ini banyak yang nge-DM gue, Mas Bimbim gue nyerah nih (pingin sembuh)!" ujarnya. Pesan ini lantas disambut dengan alunan blues kental "Samber Gledek" dari album PLUR (2004), di mana perpaduan gitar Ridho dan Abdee terdengar sangat harmonis.
Total 20 lagu dibawakan malam itu, termasuk "Maafkan" dari album pertama mereka di tahun 1990 yang ternyata tidak ada di setlist awal. Ngomong-ngomong, tahun ini Slank akan genap berusia 42 tahun pada 26 Desember mendatang, lho! Kaka pun tak lupa mengajak Slankers, "Slankers nabung ya, kita gas ke Bali!" untuk konser berikutnya.
Dukungan untuk Musisi Lokal dari HS
Ada yang menarik dari konser ini. Pihak HS, selaku penyelenggara, juga memberikan panggung untuk musisi lokal Semarang. "Untuk Konser Hey Slank X HS Berani Kita Beda di Kota Semarang kali ini, kami menggandeng MCPR dan The Cloves and The Tobbaco. Untuk daerah lain nanti kita juga pasti menggandeng musisi lokal di sana," jelas Owner HS, Muhammad Suryo, dalam konferensi pers sebelum konser. Ini adalah inisiatif keren yang patut diacungi jempol untuk mendukung perkembangan musik daerah.
Jadi, konser Slank di Semarang bukan sekadar hiburan musik biasa. Ada pesan kuat yang dibawa Bimbim Slank tentang pentingnya perhatian terhadap bencana nasional Sumatera dan semangat solidaritas. Sebuah perpaduan sempurna antara rock ‘n’ roll, empati, dan optimisme. Semoga seruan ini benar-benar didengar dan membawa perubahan positif!
You may also like

Yusman Kusuma Bantah Selingkuh dengan Jule: Cuma Teman Biasa?

Film Tazza 4: Byun Yo Han Jadi Bintang Utama, Kapan Tayang?

